Home » » Rangkuman Konferensi Asia-Afrika ( KAA )

Rangkuman Konferensi Asia-Afrika ( KAA )

Written By nadaver mylovely on Senin, 05 Maret 2012 | 8:20:00 PM

 بيسميللاهيرراهمانيرراهيم...
Latar belakang :
Pasca perang dunia ke-2 banyak negara-negara di kawasan asia dan afrika masih dijajah oleh penjajahnya. Contoh : Malaysia dan Singapura masih dijajah oleh Inggris, Kongo masih dijajah Belgia, dan masih banyak lagi. Di daerah jajahan masih hidup dalam kekurangan, miskin, tidak berpendidikan, dan diliputi peraseen rendah diri. Sebagai pemlik sah bumi, alam negerinya sendiri, mereka tidak dapat memanfaaatkan kekayaan tersebut karena mereka dijajah. Selain itu bangsa-bangsa asia yang sudah merdeka masih belum mendapat kesadaran untuk bersatu. Misalnya, China bersengketa dengan taiwan untuk memperebutkan pulau Quemoi. Ditambah lagi PBB tidak mampu menyelesaikan persengketaan antara bangsa-bangsa yang bersengketa. Sementara itu dunia sedang diliputi oleh adanya persengketaan antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet beserta sekutu-sekutunya mengenai perkembangan persenjatan modern. Hal-hal itulah yang menjadi latar belakang penyebab berdirinya Konferensi Asia Afrika.
Dasar-dasar penyebab konferensi asia afrika.
Dasar-dasar penyabab konferensi asia afrika :
1.letak benua asia dan afrika yang berdekatan dan mampunyai kesamaan geografis.
2.kedua benua memiliki kesamaan yang kuat bukan hanya faktor keturunan, akan tetapi juga faktor agama dan sejarah.
3.kedua benua juga memiliki kesamaan nasib, yaitu sama-sama dijajah oleh negara-negara eropa.
4.setelah merdeka kedua beua juga memiliki persoalan yang harus dihadapi bersama.
Sebelum diadakan konferensi asia afrika pemuda asia mengadakan ”Kongres Liga Internasional Anti Penjajahan dan Penindasan” di Brussel (Belgia) pada tanggal 15 Januari 1927. Selain itu para peuda arab berkumpul di Bludan untuk membentuk Pan-Arabisme pada tanggal 18 september 1937. pada tanggal 2 april 1947 Sri Pandhit Jawaharlal Nehru mengadakan Konferensi Hubungan Antar Asia di New Delhi.

Konferensi pendahuluan :a. Konferensi kolombo.
Konferensi Kolombo dilaksanakan di Sri Langka pada tanggal 28 April sampai sengan 2 Mei 1954. Tujuannya adalah membahas masalah Vietnam dalam
menghadapi Konferensi Jenewa pada tahun 1954. Kemudian berkembang
gagasan baru, setelah Indonesia melontarkan pentingnya menyelenggarakan
KAA. Meskipun diwarnai sikap yang agak ragu-ragu, konferensi berhasil
memutuskan hal-hal sebagai berikut:
--Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan perancis.
--Menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Marroko.
--Menyetujui dilaksanakannya KAA dan memilih Indonesia sebagai tuan rumah.

b. Konferensi Bogor (Pancanegara)
Sesuai hasil putusan Konferensi Kolombo, Indonesia kemudian melakukan pendekatan diplomatik kepada 18 negara Asia dan Afrika. Pemerintah Indonesia ingin mengetahui tanggapan negara-negara tersebut terhadap ide penyelenggaraan KAA. Ternyata, negara-negara yang dihubungi
menyambut baik dan menyetujui Indonesia sebagai tuan rumahnya. Sebagai tindak lanjut, Indonesia mengadakan Konferensi Bogor pada 28-29 Desember 1954 dengan mengundang peserta Konferensi Kolombo.
Konferensi Bogor dihadiri tokoh-tokoh penting, yaitu:
--Mr. Ali Sastroamidjojo (PM Indonesia),
--Pandit Jawaharlal Nehru (PM India),
--Mohammad Ali (PM Pakistan),
--U Nu (PM Birma/Myanmar), dan
--Sir John Kotelawala (PM Sri Langka).

Konferensi tersebut membicarakan persiapan-persiapan terakhir pelaksanaan KAA. Kesepakatan yang dihasilkan dalam Konferensi Bogor adalah sebagai berikut:
--KAA akan diselenggarakan di Bandung pada 18-24 April 1955.
--KAA akan diikuti oleh 30 negara sebagai peserta.
--Menetapkan rancangan agenda KAA.--Merumuskan tujuan-tujuan pokok KAA.
Konferensi Asia Afrika.
Konferensi tersebut mengundang 30 negara antara lain :
*tidak hadir dalam KAA karena terjadi pergolakan politik. (sejenis dengan politik apertheid di Afrika Selatan)
KAA dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955 dan dibuka oleh Presiden Soekarno. Setelah Presiden Soekarno mengakhiri pidatonya, para peserta secara aklamasi menyetujui pimpinan rapat sebagai berikut:
• Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjojo
• Sekretaris Jenderal : Ruslan Abdulgani
• Ketua Komite Politik : Mr. Ali Sastroamidjojo
• Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roeseno
• Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muhammad Yamin.

Tujuan KAA.
Adapun tujuan dilaksanakan KAA adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan kehendak baik, kerjasama, persahabatan, dan hubungan antar bangsa Asia dan Afrika.
2. Mempertimbangkan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
3. Mempertimbangkan masalah-masalah khusus, seperti kedaulatan nasionalisme, rasialisme, dan kolonialisme.
4. Meningkatkan peran Asia dan Afrika dalam memajukan kerjasama dan perdamaian dunia.
Jalannya konferensi.

Secara umum, KAA berjalan lancar, meskipun ada beberapa kendala yang telah
diduga sebelumnya. Kendala itu sebagai akibat perbedaan sistem politik masing-masing
peserta. Filipina, Thailand, Pakistan, dan Turki adalah negara-negara yang pro Barat. Cina dan Vietnam Utara adalah negara-negara yang pro komunis. Sedangkan Indonesia, India, Mesir, dan Birma adalah negara-negara yang bersikap netral.

Hasil KAA :
1) Kerjasama di bidang ekonomi,
2) Kerjasama di bidang kebudayaan,
3) Hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri,
4) Masalah segenap rakyat terjajah, serta
5) Masalah perdamaian dan kerjasama dunia.

Di samping itu, konferensi berhasil merumuskan sepuluh prinsip yang
dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung, yaitu:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan, serta asas-asas yang termuat dalam piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsabangsa,baik besar maupun kecil.
3. Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan. semua bangsa-bangsa besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan piagam PBB.
6. A. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu dari negaranegara besar. B. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman-ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan politik sesuatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, arbitrase atau penyelesaian hakim sesuai dengan piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Pelaksanaan KAA membawa beberapa perubahan, baik bagi Indonesia,
negera-negara Asia dan Afrika, maupun dunia.

1. Bagi Indonesia.
a. Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia dan Afrika dalam merebut kembali Irian Barat.
b. Politik luar negeri bebas aktif Indonesia mulai diikuti oleh negara-negara yang memihak blok Barat atau Timur.

2. Bagi negara-negara Asia dan Afrika
a. Perjuangan negara-negara Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan semakin meningkat.
b. Kedudukan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika semakin meningkat dalam percaturan politik internasional.
c. terciptanya hubungan dan kerjasama antara bangsa-bangsa dan negara-negara Asia dan Afrika dalam bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

3. Bagi dunia
a. Berkurangnya ketegangan antara blok Barat dan blok Timur.
b. Amerika Serikat dan Australia mulai menghapus politik ras diskri-minasi.
c. Negara-negara imperialis-kolonialis mulai melepaskan negara-negara jajahannya.

KAA telah berhasil menggalang solidaritas antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Dasasila Bandung berhasil membakar semangat dan memperkuat moral bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang sedang berjuang mencaai kemerdekaan. Sebelum KAA, di Afrika hanya terdapat lima negara yang merdeka, yaitu Mesir, Libya, Ethiopia, Liberia, dan Afrika Selatan. Setelah KAA sampai tahun 1965, tercatat 33 negara di Afrika memperoleh kemerdekaannya.
Share this article :

0 komentar: